Matt Healy: Vokalis The 1975 Terus Mengutuk Malaysia Di Konsert USA?

firaz
0

Matt Healy adalah seorang penyanyi-penulis lagu dan produser rekaman asal Inggris yang menjadi vokalis dan penulis lagu utama dari band art pop indie The 1975. Ia dikenal karena liriknya yang cerdas, musikalitasnya yang eklektik, personanya yang provokatif di atas panggung yang dianggap sebagai seni pertunjukan, dan pengaruhnya pada musik pop indie⁴.


Video Matt Healy Kutuk Malaysia


Healy lahir pada 8 April 1989 di Hendon, London Utara, dari pasangan aktor Tim Healy dan Denise Welch. Ia tinggal di Melbourne dari usia dua hingga empat tahun, tetapi menghabiskan sebagian besar masa kecilnya tinggal di sebuah peternakan sapi di Hedley on the Hill, Northumberland. Keluarganya pindah ke Alderly Edge di Cheshire ketika ia berusia sembilan tahun. Orang tuanya adalah penggemar musik, yang memperkenalkannya dengan soul dan Motown. Ayahnya juga bersosialisasi dengan banyak musisi terkenal seperti Brian Johnson dari AC/DC (yang menjadi ayah baptis Healy), Rick Wakeman dari Yes, Mark Knopfler dari Dire Straits, dan Jeff Lynne dari Electric Light Orchestra.


Matt Helly Cium Gitaris Atas Pentas


Healy membentuk The 1975 pada tahun 2002 bersama teman-teman sekolahnya di Wilmslow High School. Setelah menandatangani kontrak dengan label rekaman independen Dirty Hit, band ini merilis empat album mini sebelum merilis album studio pertama mereka yang berjudul sama pada tahun 2013. Mereka melanjutkannya dengan I Like It When You Sleep, for You Are So Beautiful yet So Unaware of It (2016), A Brief Inquiry into Online Relationships (2018), Notes on a Conditional Form (2020) dan Being Funny in a Foreign Language (2022). Semua album studio mereka mencapai nomor satu di UK Albums Chart dan masuk ke Billboard 200, mendapatkan pujian kritis dan muncul di banyak daftar akhir tahun dan akhir dekade dari berbagai publikasi.


Sebagai seorang advokat vokal untuk hak-hak LGBTQ+ dan mitigasi perubahan iklim, lagu-lagu dan penampilan Healy juga mengeksplorasi tema-tema seperti generasi milenial, budaya internet, maskulinitas, dan situasi sosial dan politik. Ia adalah penerima empat Brit Awards, dan dua Ivor Novello Awards termasuk Songwriter of the Year, dan juga telah dinominasikan dua kali untuk Mercury Prize dan Grammy Awards.


Healy juga sering terlibat dalam kontroversi karena sikapnya yang blak-blakan dan tindakannya yang berani. Pada bulan Juni 2023, ia menimbulkan kemarahan dari komunitas LGBT dan sekutu-sekutunya di Malaysia setelah melakukan aksi protes di festival musik Good Vibes. Healy menyampaikan pidato kasar kepada pemerintah Malaysia yang melarang homoseksualitas dan mencium gitarisnya, Ross Macdonald, di atas panggung. Tindakan itu menyebabkan festival tersebut dibatalkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia, yang menganggapnya sebagai tantangan terhadap hukum Malaysia¹.


Namun, banyak aktivis LGBT dan pendukungnya di Malaysia yang merasa geram dengan tindakan Healy, yang mereka anggap sebagai bentuk "aktivisme performatif" yang hanya akan memperburuk situasi mereka. Mereka menuduh Healy sebagai "penyelamat kulit putih" yang tidak memahami konteks sosial dan politik di Malaysia, dan hanya ingin mendapatkan publisitas untuk bandnya. Mereka juga khawatir bahwa aksi Healy akan memicu reaksi balik dari pihak berwenang dan masyarakat yang lebih konservatif, dan membahayakan keselamatan dan hak-hak orang LGBT di negara itu²³.


Healy sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas kontroversi tersebut, tetapi ia telah menghapus video ciumannya dari akun Instagram-nya. Band The 1975 juga belum mengumumkan rencana mereka untuk tur berikutnya di Asia Tenggara. Sementara itu, komunitas LGBT di Malaysia terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan perlindungan dari diskriminasi dan kekerasan²³.


Source: Conversation with Bing, 10/12/2023

Catat Ulasan

0Ulasan

Catat Ulasan (0)